This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Hallo Penjelajah

Rabu, 21 Februari 2024

kandungan penting dalam buah nanas untuk kesehatan

kandungan penting dalam buah nanas

Buah nanas kaya akan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa kandungan penting dalam buah nanas meliputi:

  1. Vitamin C: Nanasi merupakan sumber vitamin C yang baik. Vitamin C penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, memperbaiki jaringan tubuh, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

  2. Mangan: Buah nanas mengandung mangan, mineral esensial yang berperan dalam pembentukan tulang, pembekuan darah, dan metabolisme karbohidrat.

  3. Vitamin B6: Buah nanas juga mengandung vitamin B6, yang penting untuk fungsi saraf, metabolisme protein, dan pembentukan sel darah merah.

  4. Serat: Serat dalam buah nanas membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat juga dapat membantu mengontrol gula darah dan kolesterol.

  5. Enzim Bromelain: Nanas mengandung enzim bromelain, yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu dalam pencernaan protein.

  6. Antioksidan: Buah nanas mengandung antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat, yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

  7. Asam Folat: Asam folat dalam buah nanas penting untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA.

  8. Kalori Rendah: Nanas relatif rendah kalori, sehingga dapat menjadi pilihan camilan sehat untuk mereka yang memperhatikan asupan kalori.

Konsumsi buah nanas secara teratur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Namun, seperti dengan semua makanan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang seimbang sebagai bagian dari pola makan yang sehat.


Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah Hallo Penjelajah

Senin, 23 Juni 2014

Spektrofotometri UV-VIS

Spektrofotometri uv-sinar tampak, Spektroskopi uv-visible

Spektofometri UV sinar tampak adalah teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometer UV sinar tampak melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisi. Sehingga lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif (Mulja dan Suharman, 1995:40).


Spektrofotometer UV sinar tampak merupakan alat yang dipakai untuk analisis kuantitatif dan kualitatif dengan pengukuran absorbansi yang digunakan untuk penetapan kadar bahan aktif. Alat ini terdiri dari sumber radiasi (lampu wolfram), monokromator, tempat untuk sampel (kuvet), detektor, dan rekorder (Krisnandi, 2002:52).


Prinsip kerja dalam spektrofotometri UV sinar tampak yaitu menggunakan sumber cahaya dari sinar UV dan sinar tampak dengan pengaturan berkas cahaya menggunakan monokromator. Berkas sinar selanjutnya masuk ke dalam sampel, sinar yang tidak diserap dan disebar oleh sampel akan masuk ke detektor dan akan diolah sehingga muncul nilai absorbansi pada layar (Fessenden, 1997:346).


Disusun: N. Linda R.D.

Kromatografi dan Kromatografi lapis tipis

Kromatografi, Kromatografi lapis tipis (KLT), Thin Layer Chromatograpy
                   (Gambar ilustrasi I)
A. Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan yang menggunakan fasa diam dan fasa gerak. Teknik kromatografi ini sudah berkembang dan telah digunakan untuk memisahkan dan mengkuantifikasi berbagai
macam komponen yang kompleks, baik komponen organik maupun komponen anorganik. Berdasarkan pada alat yang digunakan kromatografi dapat dibagi atas kromatografi kertas, Kromatografi lapis tipis (KLT), Kromatografi kolom, Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dan Kromatografi gas (Gandjar & Rohman, 2012:323-324).
 
(Gambar ilustrasi II)
B. Kromatografi Lapis Tipis
KLT merupakan bentuk kromatografi planar yang fase diamnya berupa lapisan yang seragam pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat alumunium, atau pelat plastik. Kromatografi Lapis Tipis memiliki beberapa keuntungan dibanding teknik kromatografi lain diantaranya, KLT lebih mudah, murah, dan peralatannyapun lebih sederhana dibandingkan dengan kromatografi kolom (Gandjar & Rohman, 2012:353).
Fasa diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap yang berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fasa diam dan semakin sempit kisaran ukuran fasa diam, maka semakin baik kinerja Kromatografi Lapis Tipis dalam hal efesiensi dan resolusinya. Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa. Mekanisme utama pada KLT adalah partisi dan absorbsi. Lapisan tipis yang digunakan sebagai penjerap terbuat dari silika yang telah dimodifikasi. Pada fasa gerak KLT ini berupa satu pelarut atau lebih yang harus memliki kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan suatu teknik pemisahan yang sensitif (Gandjar & Rohman, 2012:354, 359).
Jarak yang ditempuh senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan dengan bilangan Rf. Bilangan Rf diperoleh dengan mengukur jarak antara titik awal dan puncak bercak yang dihasilkan senyawa, kemudian dibagi dengan jarak antara titik awal dan garis depan (yaitu jarak yang ditempuh cairan pengembang). Bilangan Rf selalu berupa pecahan dan terletak antara 0,01 dan 0,99 (Harbone, 1996:11).


Disusun: N. Linda R.D.

Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)

DPPH adalah suatu senyawa organik yang mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat pada panjang gelombang maksimum 517 nm dan berwarna ungu gelap. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan, DPPH akan tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning (Kikuzaki, dkk., 2002:2161-2168).

Metode dengan pereaksi DPPH ini merupakan metode yang cepat, mudah, dan peka untuk digunakan sebagai metode uji aktivitas peredaman radikal bebas. Selain itu metode DPPH ini dapat digunakan pada sampel yang kecil atau sedikit. DPPH juga merupakan radikal bebas yang stabil dapat digunakan untuk menentukan sifat aktivitas peredaman radikal bebas suatu ekstrak (Hanani, 2005:130-131).

Metode uji aktivitas peredaman radikal bebas DPPH secara kualitatif dilakukan dengan cara menyemprotkan senyawa radikal bebas DPPH ini pada pelat KLT. Bercak kuning pada latar ungu menunjukkan adanya aktivitas peredaman radikal bebas (Nugraha, 2008:21).

Metode uji aktivitas peredaman radikal bebas DPPH secara kuantitatif dapat ditentukan harga IC50 berdasarkan grafik regresi linier yang diperoleh. IC50 merupakan suatu parameter dalam penentuan aktivitas antioksidan, berupa konsentrasi zat antioksidan yang efektif untuk menghambat 50% aktivitas radikal bebas DPPH. Nilai IC50 diambil dari persamaan grafik regresi linier antara persen inhibisi berdasarkan absorbansi sampel dengan blanko yang diukur dengan spektrofotometer cahaya tampak pada panjang gelombang 517 nm (Molyneux, 2003:213). 

Disusun: N. Linda R.D.




Antioksidan

Antioksidan atau Antioxidant
Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (donor elektron) atau reduktan. Senyawa ini mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan
molekul yang sangat reaktif. Akibatnya kerusakan sel akan dihambat oleh adanya antioksidan (Winarsi, 2007:20)
Suatu fungsi yang sangat penting dari antioksidan adalah upaya untuk memperkecil terjadinya proses oksidasi. Didalam tubuh manusia mempunyai suatu antioksidan, tetapi tidak cukup kuat untuk berkompetisi dengan radikal bebas yang dihasilkan setiap harinya oleh tubuh sendiri. Kekurangan antioksidan ini diperlukan suatu asupan dari luar contoh baiknya dari sumber antioksidan terbaik yaitu vitamin A, C, E dan mineral-mineral seperti selenium dan seng (Winarsi, 2007:21).

Disusun: N. Linda R.D

Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif, yang secara umum diketahui sebagai senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya.
Senyawa radikal bebas bisa terbentuk didalam tubuh ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk  energi melalui proses metabolisme (Winarsi, 2007:12).
             Radikal bebas dapat terbentuk dari dalam tubuh (endogen) terbentuk dari sisa proses metabolisme (proses pembakaran) protein, karbohidrat, dan lemak pada mitokondria, proses inflamasi atau peradangan, reaksi antara logam transisi dalam tubuh. Sumber dari luar tubuh (eksogen) dapat berasal dari asap rokok, polusi lingkungan, radiasi, obat-obatan, pestisida, limbah industri, ozon, serta sinar ultraviolet (Langseth,  1995:215).

Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh rendahnya aktivitas enzim antioksidan dan tingginya kadar malondialdehid (MDA) dalam plasma. Dengan menyikapi hal tersebut, maka apabila meningkatnya usia seseorang, sel-sel tubuh mengalami degenerasi, proses metabolisme terganggu dan respon imun juga menurun. Semua faktor ini dapat memicu munculnya penyakit-penyakit degeneratif. Oleh sebab itu tubuh sangat memerlukan suatu substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan merendam dampak negatifnya (Winarsi, 2007:19).

Disusun: N. Linda R.D.

Sifat Fisika Kimia Karotenoid

Sifat Fisika Kimia Karotenoid dan stabilitas betakaroten
A. Sifat fisika dan kimia senyawa karotenoid
Menurut Association of Vitamin Chemistry, London dalam Erawati (2006:7) secara umum karotenoid mempunyai sifat fisik dan kimia sebagai berikut:

a.         Larut dalam lemak
b.        Tidak larut dalam air
c.          Larut dalam aseton, alkohol, heksan, toluen, kloroform, petroleum eter, metanol dan etanol
d.        Sensitif terhadap oksidasi
e.         Stabil terhadap panas di dalam udara bebas oksigen
f.         Mempunyai spektrum serapan yang spesifik pada panjang gelombang diperkirakan antara 450-500 nm karena mempunyai kisaran warna dari kuning sampai merah.
1          B. Stabilitas β-karoten
            β-karoten sebagaimana karotenoid lain di alam, sebagian besar berupa hidrokarbon yang larut dalam lemak, serta berikatan dengan senyawa yang strukturnya menyerupai lemak. Adanya struktur ikatan rangkap pada molekul      β-karoten (11 ikatan rangkap pada 1 molekul beta karoten) menyebabkan bahan ini mudah teroksidasi ketika terkena udara. Menurut Walfford (1980) dalam Erawati (2006:8) oksidasi karotenoid akan lebih cepat dengan adanya sinar dan katalis logam, khususnya tembaga, besi dan mangan. Oksidasi dapat terjadi secara acak pada rantai karbon yang mengandung ikatan ganda.
            
            Disusun: N. Linda R.D.