Selanjutnya penemuan arkeologi mengenai tulisan-tulisan mengenai farmasi yang terkenal adalah penemuan catatan-catatan yang disebut 'Papyrus Ebers', papyrus ebers ini merupakan suatu kertas yang berisi tulisan yang panjangnya 60 kaki (kurang lebih 20 meter) dan lebarnya 1 kaki (sekitar sepertiga meter) berisi lebih dari 800 formula atau resep, disamping itu disebutkan juga 700 obat-obatan yang berbeda antara lain obat yang berasal dari tumbuh tumbuhan seperti akasis,biji jarak (castrol), anisi dll serta mineral seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur.
Dokumen ini ditemukan george ebers, seorang ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman. sekarang dokumen ini disimpan di universitas of leipzig, Jerman.
Sejarah farmasi dan kedokteran juga dipengaruhi tokoh tokoh seperti hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M)
Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter yunani yang merupakan seorang ahli botani, yang merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu-tumbuh tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, hasil karyanya berupa
De Materia Medika. selanjutnya mengembangkan ilmu farmakognosi. obat obatan yang dibuat dioscoridaes antara lain napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon..
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani berkewarganegaraan romawi, yang menciptakan suatu sistim pengobatan, fisiologi, patologi yang merumuskan kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun, dia merupakan pengarang buku terbanyak dizamannya, ia telah meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang falsafal, hukum, maupun tata bahasa. hasil karyanya dibidang farmasi uraian mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi 'galenik'.
3. Abad kegemilangan Farmasi di peradaban Arab-IslamSetelah abad pertama masehi terlewati, perlahan-lahan kemajuan dibidang pengetahuan termasuk farmasi di barat mengalami kemunduran, dikenal dengan abad kegelapan
(Dark Age).Kebangkitan di dunia farmasi selanjutnya diilhami dengan turunnya Al-Qur'an seiiring dengan kemajuan bangsa arab yang merupakan pusat peradaban dunia termaju saat itu, dimana ilmuan ilmuan islam berpatokan pada Al-Qur'an dan Metode pengobatan nabawi (Nabi), disamping penelitian dan pengembangan lainnya.
Mulai Abad ke-9 terus berkembang hingga abad ke-13 melalui berbagai karya asli dan terjemahan, dunia arab telah menjembatani ilmu yang menghubungkan yunani dengan dunia farmasi modern saat sekarang ini. Puncak sumbangan dunia Arab-islam dalam perkembangan farmasi dapat dikatakan ketika adanya suatu panduan praktek kefarmasian pada tahun 1260 yang disusun oleh seorang ahli kefarmasian berpengalaman dari mesir (Abu'l-Muna Al-Kohen al-Attar), dalam panduan praktek kefarmasian tersebut attar menuliskan pengalaman hidupnya serta ilmu dalam seni apotek atau seni dalam meracik obat, yang sebagiab besar juga menguraikan etika farmasis sebagai profesi kesehatan. Ilmuan Farmasi yang terkenal pada zaman ini antara lain :Yuhanna bin Masawayah (777-875), Abu Hasan Ali Bin Sahl Rabban Al-tabari (808), Sabur bin Sahl, Zayd Hunayn bin Ishaq al ibadi (809-873), dan lain lainnya.
Pembahasan mengenai abad kegemilangan farmasi didunia Arab akan dibahas pada artikel selanjutnya.
4. Menjelang Abad pertengahan dan Abad ke 20Seiring meningkatnya jenis obat-obatan, rumitnya ilmu mengenai obat dan penanganan serta penggunaannya, yang dulunya pekerjaan ini masih dipelajari dan dikerjakan dalam kedokteran. Pada tahun 1240 raja jerman frederick II secara resmi memisahkan ilmu farmasi dari kedokteran, sehingga sekarang dikenal ilmu farmasi dan ilmu kedokteran.
Tokoh selanjutnya yang berpengaruh adalah
Philippus Aureolus Theopharastus Bombastus von hoheaheim, panjang dan ribet namanya hahaha, ia juga dikenal dengan nama
paracelcus (1493-1542 M) seorang dokter dan ahli kimia, yang merubah paradigma ilmu farmasi yang mulanya berdasarkan ilmu tumbuhan menjadi profesi yang berkaitan erat dengan ilmu kimia, paracelcus juga berhasil menyiapkan obat kimiawi yang dipakai sebagai obat internal untuk melawan penyakit tertentu.
Menjelang abad ke-20 Penelitian farmasi awal mulai banyak dilakukan :
Karl Wilhelm (1742-1786) seorang ahli farmasi swiss berhasil menemukan zat kimia seperti asam laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam tartrat dan asam arsenat.
Scheele juga berhasil mengidentifikasi gliserin, menemukan cara baru membuat calomel, dan asam benzoat serta menemukan oksigen.
Friedrick seturner merupakan ahli farmasi jerman (1783-1841) berhasil mengisolasi morpin dari opium, pada tahun 1805, seturner juga menganjurkan suatu seri isolasi dari tumbuhan lainnya juga.
Joseph Caventou (1795-1877) dan joseph pelletier (1788-1842) menggabungkan keahlian mereka dalam mengisolasi kina dan sinkonin dari sinkona.
Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780-1840) mengisolasi kafein dan robiquet sendiri memisahkan kodeina dari opium. secara metode satu persatu zat kimia diisolasi dari tanaman, serta diidentifikasi sebagai zat yang bertanggung jawab terhadap aktifitas medis tanamannnya. dieropa abad ke18 dan 19 M mereka berdua sangat dihargai karna kemampuannya. mereka juga menerapkan kemampuan ilmu farmasi pada pembuatan produk-produk obat yang mempunyai standar kemurnian, keseragaman, dan khasiat yang tinggi daripada yang sebelumnya dikenal. ekstraksi dan isolasi ini merupakan keberhasilan yang sangat besar dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu banyak ahli farmasi yang membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil.
Pada awal abad ke-19 obat diamerika umumnya diimpor dari eropa, walaupun banyak obat asli amerika yang berasal dari suku indian yang diambil oleh pendatang.
Seiring terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat,
muncul 3 perusahaan farmasi pertama diketahui telah berdiri sebelum tahun 1826 dan 22 perusahaan muncul setengah abad kemudian. pada tahun 1821 sekolah farmasi pertama didirikan di philadelphia.
NB: Pembagian Masa sejarah Farmasi ini merupakan pemikiran admin sendiri, untuk memudahkan dalam memilah perkembangannya dari masa ke masa, pembagian masa ini sendiri mungkin di literatur tidak akan ditemui secara langsung.
Sumber :
Farmasetika DasarPengantar Sediaan farmasiEtika Farmasi Dalam Islam