Hallo Penjelajah

Minggu, 29 September 2013

Dampak Dan Bahaya Mengkonsumsi Soft Drink



Apa itu soft drink, Penyakit yang ditimbulkan soft drink, Dampak meminum soft drink

Soft Drink
adalah minuman berkarbonasi (minuman bersoda), yang diberi bahan tambahan perasa, pemanis, dan zat lainnya, seperti : coca-col*, peps*, limun soda, teb*, fant*, Sprit* dll


Kandungan Soft Drink :
Carbonated water (air soda)

Sekitar 85 % di dalam air soda, terdapat kandungan gas berupa karbon dioksida (CO2).
Bahan pemanis
Pemanis buatan yang sering dipakai dalam soft drink ialah aspartam. Aspartam dibentuk dari perpaduan asam aspartat dengan fenilalanin dan bersifat 200 kali lebih manis dari gula.
Bahan perasa
Bahan perasa terdiri dari bahan perasa alami dan bahan perasa buatan, misal rasa stroberi, ornge dll .
Asam
Asam berperan dalam menambah kesegaran dan kualitas pada soft drink. Asam yang dipergunakan yaitu asam sitrat dan asam fosfor.
Kafein
Kafein berperan dalam meningkatkan rasa yang terkandung dalam soft drink. Kafein yang terkandung dalam soft drink berjumlah ¼ sampai ⅓ dari jumlah kafein yang terkandung dalam kopi.
Pewarna
Pewarna bersamaan dengan gas CO2 merupakan bagian dari karakteristik
soft drink. Pewarna terdiri dari pewarna alami dan pewarna buatan yang dapat
digunakan.

Penyakit Akibat Mengkonsumsi Soft Drink
1.      Kelebihan Berat Badan (Overweight) dan Obesitas
Kelebihan berat badan ini disebabkan pengaruh mengkonsumsi pemanis buatan yang berlebihan yang menyebabkan intoleransi. He et  al (2010) melakukan studi intervensi berupa pengurangan 1,5 kaleng konsumsi soft drink setiap minggu selama satu tahun dan didapati hasil bahwa anak mengalami penurunan terhadap berat badan dan obesitas sekitar 7,7%.
2.      Karies Gigi
Kandungan asam dan gula dalam soft drink memiliki potensi untuk menimbulkan karies gigi dan erosi lapisan enamel (Cheng et al, 2008). Asam terutama asam fosfor sebagai penyebab kehilangan total enamel gigi. Asam fosfor menurunkan pH saliva dari 7,4 menjadi suasana asam. Agar dapat meningkatkan level pH kembali di atas 7, tubuh akan berusaha menarik ion kalsium dari gigi sehingga lapisan enamel gigi menjadi sangat berkurang, ditandai dengan gigi yang terlihat berwarna kekuningan (Valentine, 2002).
3.      Diabetes
Pada penelitian hewan, konsumsi fruktosa dapat menimbulkan resistensi insulin, impaired glucose tolerance, hiperinsulinemia, hipertriasilgliserolemia, dan hipertensi (Wolff dan Dansinger, 2008). Keadaan-keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya diabetes. Dalam suatu studi yang melibatkan 91249 wanita dan dilakukan selama delapan tahun, terjadi peningkatan dua kali lipat penyakit diabetes pada mereka yang mengonsumsi satu atau lebih soft drink per hari dibandingkan dengan yang mengonsumsi kurang dari satu soft drink per bulan (Vartanian et al, 2007).
4.      Osteoporosis
Konsumsi soft drink telah menggantikan konsumsi susu, dengan jumlah  konsumsi susu menjadi 1½ gelas susu per hari pada remaja putra dan kurang dari  satu gelas per hari pada remaja putri (Robert dan William, 2000).
Studi yang dilakukan pada anak berusia 3 sampai 15 tahun dengan fraktur tulang hebat memiliki tingkat kepadatan tulang yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh asupan kalsium yang rendah, pengurangan kalsium untuk mengembalikan pH saliva normal.

Dampak meminum Soft Drik pada tubuh
1. Menguras kadar air dalam tubuh.
Softdrink seperti diuretik yang malah menghisap kadar air didalam tubuh. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam softdrink dapat diatasi dengan cara meminum 8-12 gelas air untuk setiap botol softdrink yang diminum.

2. Tidak bisa menghilangkan rasa haus
Ini disebabkan softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus - menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat serius.

3. Menghancurkan mineral penting dalam tubuh
Softdrink terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium, kalsium), osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi.

4. Mempengaruhi pencernaan. 
Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat.

[Berbagai Sumber]

0 komentar:

Posting Komentar