JAKARTA - Tidak semua mahasiswa memiliki bekal yang cukup ketika memasuki dunia kerja. Maka, bukan hal baru saat para lulusan tidak mampu bertahan dan menaklukkan dunia baru tersebut.Berbagi bekal tentang pengembangan karier setelah lulus, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar general lecture. Salah seorang profesor dari Malaysian Institute of Management (MIM), yakni Wilson Tay didapuk sebagai pembicara.
Menurut Wilson, cara pandang dapat membuka perspektif baru dalam memandang sesuatu. "Kadang kita tidak bisa mengubah apa yang kita lihat, tetapi kita bisa mengubah cara kita melihatnya," kata Wilson, seperti dilansir laman UNY, Minggu (13/10/2013). Setelah lulus kuliah, lanjutnya, banyak lulusan yang tidak langsung mendapatkan pekerjaan. Bahkan sampai dengan enam bulan setelah kelulusan. Dia menilai, fenomena tersebut terjadi karena adanya gap antara kebutuhan dunia industri dengan kualitas lulusan perguruan tinggi.
"Hal itu disebabkan universitas tidak memberikan keterampilan dan pengalaman yang sebenarnya dibutuhkan di dalam dunia kerja. Sehingga dari jumlah lapangan kerja yang ada, hanya sebagian saja yang memenuhi kriteria dan diterima bekerja, sekalipun orang tersebut sangat baik potensi akademiknya," tuturnya.
Dia menambahkan, setelah mendapatkan pekerjaan, banyak orang yang akhirnya menetap pada suatu pekerjaan karena telah merasa nyaman. Namun, tidak jarang pula orang sejumlah orang berganti pekerjaan dengan alasan merasa tidak cocok dengan atasan.
"Oleh karena itu, kemampuan manajerial yang profesional dan kepemimpinan diperlukan agar seorang calon pemimpin dapat bekerja secara efektif dengan karyawan. Sehingga masing-masing pihak dapat saling beradaptasi," imbuh Wilson.Dengan kata lain, kata Wilson, lulusan universitas harus mempunyai bekal keterampilan dan pengalaman kerja yang memadai. Hal ini bertujuan agar lulusan perguruan tinggi dapat lebih cepat terserap di lapangan pekerjaan yang ingin digeluti.
[Okezone]
0 komentar:
Posting Komentar